Menjadi mahasiswa
dengan “Nilai Tambah” berarti menjadi mahasiswa yang mampu mengimplementasikan
“Kuliah” dalam arti luas. Kita tidak disibukkan dengan kegiatan akademis saja
namun secara sadar kita juga ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan kemampuan softskill kita.
Kegiatan tersebut misalnya dengan ikut aktif di organisasi, kegiatan sosial dan
kegiatan-kegiatan non-kurikuler lainnya. Di organisasi itulah kita dapat
belajar memimpin, bekerja sama dengan orang lain (Tim), belajar tentang
manajemen dan lain sebagainya. Kemampuan-kemampuan seperti itulah yang justru
sangat diperlukan ketika mamasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Namun demikian, banyak
dari kita yang masih terkendala dalam membagi aktifitas akademik dengan
organisasi. Hal inilah yang menyebabkan tidak sedikit dari kita yang boleh jadi
sukses di organisasi namun jatuh nilai akademisnya atau sebaliknya.Berikut ini
cara untuk mengatur waktu yang baik
1. Manajemen Waktu
biasakanlah untuk
membuat perencanaan dari kegiatan yang akan kita lakukan. Tulis semua kegiatan
dalam bentuk jadwal maupunteamline dari
bangun tidur hingga kita beranjak ketempat tidur. Buatlah perencanaan secara
detil mulai dari harian, bulanan hingga tahunan. Dengan kegiatan yang terencana
dan terjadwal kita akan memiliki panduan yang jelas sehingga kita tahu kapan
kita harus melakukan dan menyelesaikan kegiatan-kegiatan tersebut.
2. Manentukan Skala Prioritas
Setiap aktifitas dan
kegiatan tentunya memiliki prioritas masing-masing. Prioritas tersebut akan
menentukan mana kegiatan yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan mana yang
dapat diselesaikan kemudian. Kita dapat membagi prioritas menjadi empat
kuadran.
a. Kuadran I (Penting Mendesak)
Kegiatan yang masuk
dalam kuadran ini sangat penting dan harus diselesaikan secepatnya. Artinya
kegiatan ini memiliki prioritas yang paling tinggi dibanding kegiatan yang
lain. Kegiatan tersebut misalnya Segala pekerjaan yang memiliki “deadline”
seperti Tugas Kuliah dsb.
b. Kuadran II (Penting Tidak Mendesak)
Kegiatan ini merupakan
hal yang penting tapi tidak mendesak seperti aktifitas memperluas wawasan
(membaca buku, majalah, browsing internet), kegiatan social (silaturrahim,
menjenguk orang sakit, menghadiri undangan dsb.)
c. Kuadran III (Tidak Penting, Mendesak)
Kegiatan ini sebenarnya
tidak penting namun terkadang terasa begitu mendesak. Terkadang kita sering
terjebak seolah-olah aktifitas ini adalah aktiftas penting dan mendesak namun
sesungguhnya tidak begitu penting. Misalnya : Segala sesuatu yang sifatnya
dadakan (Pertemuan dadakan, kunjungan tamu dadakan, rapat dadakan dsb.). Boleh
jadi kegiatan itu penting bagi orang lain tapi tidak penting bagi kita.
d. Kuadran IV (Tidak Penting, Tidak Mendesak)
Kegiatan yang masuk
kuadran ini merupakan kegiatan yang tidak penting dan tidak mendesak seperti
nonton TV, main game, ngobrol tidak jelas, jalan-jalan ke mall dsb. Seseorang
yang menyerah untuk mengerjakan kegiatan di kuadran I dan II biasanya memilih
untuk melarikan diri di kuadran ini.
Nah, setelah kita
mengetahui prioritas-prioritas tersebut harusnya kita lebih pandai untuk
membedakan mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Usahakan untuk
menyelesaikan kegiatan berdasarkan urutan kuadran tersebut, dimulai dari Kuadran
I, II, III kemudian IV.
3. Hindari Menunda Pekerjaan
Hal yang paling sering
kita lakukan tanpa sadar adalah menunda pekerjaan. Kita terkadang lebih memilih
untuk menunda menyelesaikan pekerjaan hingga mendekati waktu deadline. Sehingga pekerjaan yang tadinya
tidak begitu penting menjadi sangat penting. Pekerjaan yang tadinya tidak
mendesak menjadi sangat mendesak, sehingga seolah-olah semua pekerjaan masuk
kedalam kuadran I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar