Efek rumah kaca, pertama kali
ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana
atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer
lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Efek
rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca
alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan
ini diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan,
meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Istilah efek
rumah kaca atau dalam bahasa inggris disebut dengan green house effect ini dulu
berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang
memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga
bunga bungaan. Mengapa para petani menanam sayuran di dalam rumah kaca ? Karena
di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi dari pada di luar
rumah kaca. Suhu di dalam rumah kaca bisa lebih tinggi dari pada di luar,
karena Cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda
benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar
infra merah, tapi gelombang panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah
kaca dan tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan rumah kaca
tersebut. itulah gambaran sederhana mengenai terjadinya efek rumah kaca
atau disingkat dengan ERL.
kemudian dari
pengalaman para petani di atas dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan
atmosfir. Lapisan atmosfir yang terdiri dari, berturut-turut : troposfir,
stratosfir, mesosfir dan termosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian
yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi
matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang
bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga
lapisan teratas. Yang lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang
angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel. Sisanya yang 65% masuk ke dalam
troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu, dan gas-gas
tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51%
ini, 37% merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami
penghamburan dalam lapisan troposfir oleh molekul gas dan partikel debu.
Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian dipantulkan. Radiasi yang
diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah
yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa
uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini
terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir
dan permukaan bumi menjadi naik. Terjadilah Efek Rumah Kaca
Jadi efek rumah kaca adalah suatu proses cahaya
matahari yang dipantulkan kembali oleh rumah kaca dan pantulaan cahaya tersebut
diserap dan terperangkap oleh lapisan troposfir.
Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca ini
berkaitan dengan daur aliran panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang
mencapai tanah dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon
dioksida, nitrogen, oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70%
diserap oleh tanah, laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu
relatif lebih hangat daripada udara di atasnya. Energi yang terserap
diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang
atau radiasi energi panas.
Efek rumah kaca juga dapat
disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan
gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini
disebabkan oleh kenaikan pembakaran,bahan minyak bumi batubara dan bahan bakar
organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
- 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
- 25% diserap awan
- 45% diserap permukaan bumi
- 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali
dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar
inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan
gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek
rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara
siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan
efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen
dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan
klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca.
Pengaruh Dari Efek Rumah Kaca
Dalam
pengaruh efek rumah kaca ada yang menyebabkan hal positif ataupun yang
negatif.dalam hal positif menyebabkan bumi menjadi hangat dan layak ditempati
manusia, karena jika tidak ada efek rumah kaca maka suhu permukaan bumi akan 33
derajat Celcius lebih dingin.Gas Rumah Kaca sepertiCO2 (Karbon
dioksida),CH4(Metan) dan N2O (Nitrous Oksida), HFCs
(Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) and SF6 (Sulphur
hexafluoride) yang berada di atmosfer dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia
terutama yang berhubungan dengan pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan
batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik, kendaraan bermotor, AC,
komputer, memasak. Selain itu gas rumah kaca juga dihasilkan dari pembakaran
dan penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan. Gas rumah kaca
yang dihasilkan dari kegiatan tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan
nitroksida, menyebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Efek negatif
dari efek rumah kaca yaitu ketika Meningkatnya suhu permukaan bumi akan
mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat
mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi
kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh
yang sangat besar.
Menurut
perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi
1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti
sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C
sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di
atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari
permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi
menjadi meningkat.
Kesimpulan
Efek rumah kaca
adalah suatu proses cahaya matahari
yang dipantulkan kembali oleh rumah kaca dan pantulaan cahaya tersebut diserap
dan terperangkap oleh lapisan troposfir.Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran
panas matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah
dipantulkan kembali ke angkasa dan diserap oleh uap.pengaruh efek rumah kaca
bagi bumi ini yaitu efek rumah kaca dapat menyebabkan meningkatnya suhu di bumi
ini.dan jika suhu di bumi ini terlalu tinggi maka bisa menyebabkan tgerjadinya
perubahan iklim yang sangat ekstrim.
mohon komentarnya setelah membaca...
BalasHapus